
Cagar Alam Gua Ulu Tiangko
Unit Pelaksana Teknis | BKSDA Jambi |
Provinsi | Jambi |
Kabupaten | Merangin |
Luas (Hektar) | 3.25 |
No. SK | GB. No.06 Stbl. 1919 |
Tanggal SK | 21 Februari 1919 |
Kawasan Cagar Alam Gua Ulu Tiangko, berdasarkan Peta Kawasan Konservasi Dinas Kehutanan Merangin, seluas 3,25 Ha. Secara geografis terletak antara 101o 58’ 51” BT s/d 101o 59’ 04” BT dan 02o 05’ 20” s/d 02o 05’ 30” LS. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan termasuk Desa Tiangko, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dan termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari Sub DAS Batang Merangin-Tembesi. Adapun fungsinya, menurut Paduserasi Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dengan TGHK Propinsi Jambi, Kawasan Konservasi Gua Ulu Tiangko merupakan areal penggunaan lain (APL).
Cagar alam Gua Ulu Tiangko berbatasan langsung dengan sawah milik warga setempat. Batas utara, barat, selatan hingga batas timur Cagar Alam Gua Ulu Tiangko ialah persawahan warga. Batas-batas kawasan cagar alam hanya berupa patok kayu yang baru dibuat dalam 3 tahun terakhir, yaitu sebelum tahun 2006. Pintu masuk menuju cagar alam ini hanya ada satu, yakni di sebelah timur yang juga merupakan sawah. Secara ekologi, Cagar Alam Gua Ulu Tiangko merupakan habitat walet dan kelelawar dan memiliki peranan penting baik bagi masyarakat sekitar maupun makhluk hidup lain yang terdapat di dalamnya.
Potensi Kawasan
Potensi pada kawasan Cagar Alam Gua Ulu Tiangko adalah sarang burung wallet yang memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
Flora
-
Fauna
Kelelawar, Walet, Macan dahan (Neopelis nebulosa), Kijang (Muntiacus muncak), Rusa (Cervus timorensis), Kijang hutan (Felis bengalensis), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Babi hutan (Sus serova), Ungko (Hylobates agilis),Siamang (Symphalagus syndactilus), Beruk (Macaca fascicularis).
Aksesibilitas
Akses untuk mencapai lokasi kegiatan di Kawasan CA. Gua Tiangko dapat ditempuh dengan menggunakan bus umum dari Bangko menuju Sungai Manau dengan jarak tempuh ± 48 Km. Dari kota Kecamatan Sungai Manau perjalanan dapat dilanjutkan menuju Desa Tiangko menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh ± 30 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Desa Tiangko menuju lokasi yaitu Kawasan CA. Gua Ulu Tiangko. Jalan dari Sungai Manau menuju Desa Tiangko masih berupa jalan tanah dengan pengerasan batu koral yang memiliki kondisi kurang baik, apalagi ketika musim hujan tiba.